Pada hari Selasa, 3 Desember 2024, Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI melalui Satuan Penjaminan Mutu Eksternal dan Internal (SPME) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Universitas Trilogi, Jakarta. KegiatanĀ ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat sistem penjaminan mutu internal dan menjajaki penerapan sistem manajemen mutu berbasis ISO 21001:2018 di lingkungan Institut STIAMI.

Bertempat di Ruang Eksekutif Lantai 2 Kampus Universitas Trilogi, kegiatan berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dan dihadiri oleh enam perwakilan dari SPME Institut STIAMI, antara lain Dr. Euis Komalawati, Noviandari Sari Utami, Rangga Dalu Aji Toana, Ana Chaerunisyah, Mitha Kartika Sari, dan Nurul Hotimah. Kegiatan ini disambut langsung oleh jajaran Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Trilogi.

 

Tujuan dari benchmarking ini adalah untuk mendalami implementasi siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal, serta memahami tahapan dan praktik terbaik menuju sertifikasi ISO 21001:2018. Selain itu, benchmarking ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan program kerja SPME tahun 2024/2025 serta penguatan buktiĀ pada penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED), khususnya dalam aspek benchmarking eksternal.

Dalam sesi diskusi, pihak Universitas Trilogi memaparkan bahwa proses menuju sertifikasi ISO 21001:2018 telah dimulai sejak tahun 2021 melalui pendampingan konsultan dan penguatan internal, hingga akhirnya memperoleh sertifikasi pada tahun 2023. Sertifikasi ini mencakup enam program studi dan menjadi tonggak penting dalam transformasi mutu institusi.

 

Salah satu poin menarik dalam paparan adalah integrasi antara sistem SPMI dan ISO 21001, yang menjadikan pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengelolaan mutu di Universitas Trilogi telah didukung oleh sistem informasi yang dapat diakses oleh seluruh unit kerja, penggunaan Key Performance Indicators (KPI) sebagai dasar monev, serta penerapan manajemen risiko berbasis data.

Universitas Trilogi juga membagikan beberapa tantangan yang mereka hadapi selama proses implementasi, seperti keterbatasan teknologi, pemahaman awal yang belum merata, hingga kebutuhan akan penyesuaian dokumen mutu. Semua tantangan tersebut berhasil diatasi melalui pelatihan berkelanjutan,kolaborasi lintas unit, dan dukungan penuh dari pimpinan yayasan dan rektorat.

 

Dalam konteks layanan inklusif, Universitas Trilogi tengah mengembangkan pelatihan dosen dan tenaga kependidikan untuk mendampingi mahasiswa berkebutuhan khusus, serta menyesuaikan fasilitas pendukung yang ramah disabilitas. Mereka juga membagikan pengalaman menarik tentang pengelolaan daycare yang menjadi laboratorium pembelajaran bagi mahasiswa, dan kini telah beroperasi sebagai unit bisnis berbasis pengabdian masyarakat.

Melalui kegiatan benchmarking ini, Institut STIAMI mendapatkan banyak inspirasi dan pembelajaran yang relevan untuk dikembangkan lebih lanjut di lingkungan internal, terutama dalam hal integrasi sistem mutu, pelaksanaan audit internal, penguatan budaya mutu, serta persiapan sertifikasi ISO 21001:2018 secara bertahap.

Kegiatan ini ditutup dengan saling bertukar informasi dokumen dan kontak tindak lanjut antar tim penjaminan mutu kedua institusi. Institut STIAMI menyampaikan apresiasi yang tinggi atas sambutan hangat, keterbukaan informasi, dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh Universitas Trilogi. Diharapkan, kerja sama ini dapat terus berkembang dan menjadi fondasi sinergi peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.

Laporan Kegiatan Studi Banding di Universitas Trilogi

Dokumentasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top